Hiasan Waluh

Salah satu keunikan dari Masjid Gedhe Kauman adalah banyaknya hiasan berbentuk Labu yang terletak di atas beteng cepuri yang mengelilingi kompleks Masjid Gedhe . Labu dalam bahasa jawa disebut dengan “Waluh” . Hiasan Waluh tersebut sebenarnya adalah merupakan seni patung kaligrafi  yang berbentuk tulisan Allah. Pada awalnya  para ulama bermaksud untuk mengajarkan kepada masyarakat untuk menyebut kata Wallah  , […]

Pembangunan Gapura Masjid Gedhe

Gapura atau Regol Masjid Gedhe tidak dibangun bersamaan dengan dibangunnya Masjid Gedhe, tetapi 67 tahun sejak berdirinya, tepatnya pada tahun 1840 .  GAPURO, berasal dari kata ”ghofuro” yang berarti ampunan dari dosa, adapun maksudnya mungkin bila orang memasuki masjid melewati Gapuro, berniat baik memasuki Islam, akan mendapatkan ampunan dosa. Pembangunan regol ini dilakukan pada hari […]

Pembangunan Serambi Masjid Gedhe

Pembangunan Masjid Gedhe dan Serambi Masjid tidak dibangun secara bersamaan,akan  tetapi serambi Masjid dibangun dua tahun kemudian. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan karena jumlah jamaah yang semakin banyak, sehingga ruangan utama tidak mencukupi untuk menampung jamaah. Pembangunan Serambi Masjid Gedhe ini dilakukan pada tanggal 20 Syawwal tahun Jimawal  tahun 1701 tahun Jawa, yang tertulis dalam  […]

Filosofi Ukiran dan Ornamen

Lung-lungan Pada hiasan ukiran yang ada di Masjid Gedhe pada umumnya berbentuk motif floral atau tumbuh-tumbuhan . Motif ukiran di Masjid Gedhe didominasi dengan motif Lung-lungan adalah motif ukir berupa tumbuh-tumbuhan berujud sulur atau tumbuhan yang menjalar dengan untaian daun dan pucuk batang muda. Motif lung-lungan ini juga menjadi salah satu motif batik. Lung-lungan berasal […]

Bangunan Di Sekitar Masjid Gedhe

Pagongan  sepasang bangunan yang terletak di utara dan selatan halaman Masjid Gedhe, tempat untuk meletakkan seperangkat gamelan pada saat acara Sekaten. Regol Masjid  atau disebut Gapura, dibangun pada 1840 berasal dari kata ”ghofuron” yang berarti ampunan dari dosa. Pembangunan regol ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 23 Syuro tahun Dal, sengkalan ”PANDITO NENEM SEBDO TUNGGAL”= 1767Jw.=1255 H = […]