Filosofi Ukiran dan Ornamen

Lung-lungan

Pada hiasan ukiran yang ada di Masjid Gedhe pada umumnya berbentuk motif floral atau tumbuh-tumbuhan .

Motif ukiran di Masjid Gedhe didominasi dengan motif Lung-lungan adalah motif ukir berupa tumbuh-tumbuhan berujud sulur atau tumbuhan yang menjalar dengan untaian daun dan pucuk batang muda. Motif lung-lungan ini juga menjadi salah satu motif batik.

Lung-lungan berasal dari kata ulung-ulung dan tetulung yang bermakna dermawan dan menolong.

sehingga lunglungan mempunyai makna bahwa seorang muslim harus mempunyai jiwa sosial yang baik atau kesalehan sosial dengan suka membantu sesama dan mempunyai sifat dermawan. Sulur atau lung-lungan mengandung juga  harapan agar kehidupan dan rejeki yang selalu datang berkesinambungan dan tidak pernah putus diberikan kepada manusia.

Pageran

Selain lunglungan terdapat juga motif ukiran “pageran”. Pageran adalah motif ukir yang berbentuk kepala tombak dimana pada pagar-pagar pada bangunan Jawa dan Kraton selalu berbentuk mata tombak.

Pageran mengandung makna bahwa dalam hidup dan kehidupan terdapat batas-batas yang tidak boleh dilanggar, dan jika dilanggar akan mengakibatkan orang yang melanggar itu terluka atau bahkan mungkin akan menyebabkan orang lain terluka.

Gunungan

Gunungan adalah ukiran berupa segitiga yang berjajar melambangkan  tingginya nafsu manusia.

Gunungan mempunyai makna bahwa dalam menjalani kehidupan manusia harus mampu mengalahkan berbagai rintangan  dan mengalahkan hawa nafsu serta sifat buruk dan  angkara murka yang ada dalam diri manusia untuk mencapai kebahagiaan.

Wajikan

Wajikan  dan bunga teratai ,merupakan simbol empat arah mata angin yang melambangkan keeratan hubungan  sesama muslim di penjuru dunia, teratai bermakna kebaikan, sehingga dalam hubungan antar manusia harus selalu didasari sesuai prinsip-prinsip kebaikan.

Nanas

Salah satu hiasan yang terdapat pada bangunan Masjid Gedhe adalah hiasan yang berbentuk buah “nanas” yang terdapat di ruangan serambi menggantung disisi 8 tiang utama serambi.

Nanas berasal dari kata bahasa Arab “ Annas” yang berarti manusia.

Bentuk buah nanas melambangkan bahwa serambi masjid adalah tempat untuk melakuka kegiatan yang berhubungan antar manusia atau Hablumminannas.

Hal ini dimaksudkan bahwa pada ruangan utama hanya digunakan sebagai tempat ibadah saja sedangkan ruangan serambi selain sebagai tempat ibadah tapi lebih diutamakan sebagai tempat kegiatan antar manusia.

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *