Analisis Jumlah Peserta Muslim United 2018 di Yogyakarta

بِسْمِ اللهِ الرّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ,
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ عَلىَ اَشْرَفِ اْللأَنْبِياَءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِناَ وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, اَمَّا بَعْدُ

Bismillahirrahmanirrahim alhamdulillahi rabbil ‘alamin wa sholatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiya’i wal mursalin sayyidina wamaulana Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’iin, amma ba’du.

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya dan meminta pertolongan, pengampunan, dan petunjuk-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang menyesatkannya, dan barang siapa yang sesat maka tidak ada pemberi petunjuknya baginya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, semoga doa dan keselamatan tercurah pada Muhammad dan keluarganya, dan sahabat dan siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat.

Kegiatan Muslim United 2018 berhasil menggemparkan bumi Yogyakarta, tepatnya di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta. Jamaah semakin tertarik ketika panita memutuskan tema besar di kegiatan MU ini adalah “”Lelah Berpisah, Mari Berjama’ah”. Berbagai ustad kelas nasional dihadirkan pada acara MU yang mana mencerminkan tokoh perwakilan masing – masing kelompok/organisasi di bawah naungan islam. Sayangnya, tetap ada ustadz-ustadz yang memang tidak mau hadir dalam acara ini, seolah menghindari persatuan dengan golongan lain, padahal sama – sama berstatus muslim. Qaddarullah, ada juga ustadz yang sudah dijadwalkan namun pada pelaksanaannya ada tidak bisa menghadiri MU. Tulisan ini dimaksudkan untuk menunjukkan kepada sesama umat muslim, akan potensi kekuatan kita ketika bersama-sama bersatu padu membangun masyarakat yang islami dan harmoni, menjadikan bangsa yang hebat, dan selalu memohon ridha dari Allah.

Saya pribadi rindu betul dengan persatuan umat dan betul – betul risau dengan perpecahan, sampai muncul kata-kata persatuan kebun binatang. Kita, umat muslim di Jogja semua tidak sedang dalam kondisi cakar-cakaran. Kita sedang membangun solidaritas melalui ikhtiar yang penuh dengan jalan terjal, untuk menuju persatuan umat, atas perbedaan pemahaman dan sikap hukum. Muslim United merupakan wasilah untuk mengamalkan surat Ali Imran ayat 103, وَاعتَصِموا بِحَبلِ اللَّهِ جَميعًا وَلا تَفَرَّقوا,

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk QS 3:103.

Tentunya banyak protes terjadi, kekurangan di sana sini, namun kendala-kendala yang terjadi seolah tidak menyurutkan semangat jama’ah untuk hadir di komplek Masjid Gedhe Kauman. Banyak yang bertanya – tanya, berapa jumlah peserta yang hadir dalam acara besar tersebut? Termotivasi dengan beberapa pihak yang mencoba menghitung jumlah peserta 212 melalui citra (gambar) peta online, berikut adalah sedikit analisis yang saya lakukan berdasarakan citra satelit yang diambil dari google map dengan pendekatan sederhana yang harusnya anak SMA bahkan anak SMP dapat melakukannya. Kira – kira berapa orang ya jumlah total nya? 5000? 7000? 9000?

Berikut adalah gambaran umum lokasi pelaksanaan Muslim United, di Kauman Gondomanan Yogyakarta.

Beberapa lokasi yang cenderung ramai oleh pengunjung yaitu

1. Ruang Utama

Meski diruang ini tidak terlalu penuh, namun tetap terhitung banyak. Sekitar 80% ruangan dalam dipakai oleh jama’ah. Luas yang dipakai jama’ah adalah 80% x 1.037 m2 = 829,6 m2

2. Serambi dan Halaman Dalam

Ruangan serambi bagian atas, bagian bawah tempat wudhu, halaman masjid (bertenda), bahkan kolam masjid (sedang kering) diisi jamaah dan dinding beteng dinaiki oleh jamaah. Masyaa Allah, meski terbilang cukup panas dan gerah, namun jama’ah tetap berebut mendapatkan tempat untuk menyaksikan MU secara langsung. Kira-kira lebih dari 93% (sudah dikurangi tempat wudhu, panggung dan tiang2 masjid) luasan ini ditempati jama’ah, sehingga di dapatkan angka 93% x 2.224 m2 = 2068,3 m2.

3. Halaman Pelataran Utara

Halaman utara ini memang lokasi yang cukup nyaman untuk menyaksikan MU. Selain kondisinya outdoor (ada hembusan angin), lokasi ini dikelilingi oleh stand kuliner dan akses yang mudah ke kamar mandi. Meskipun, tidak secara langsung dapat menyaksikan pembicara, namun jama’ah dalam melihat dari layar proyektor sekitar 2.5 m x 2 m. Lokasi ini juga termasuk padat jama’ah, kira-kira lebih dari 95% luasan total. Di halaman utara ini didapatkan luasan 95% x 304 m2 = 288,8 m2.

4. Sisi Selatan Masjid

Sisi selatan masjid merupakan termasuk lokasi yang padat pengunjung. Menurut analisis saya, jama’ah yang berada di sini sebagian besar merupakan jama’ah yang terlambat masuk ke dalam masjid, atau tidak kebagian tempat di depan layar proyektor besar, sehingga bertumpuk di sisi selatan. Kepadatannya kira – kira mendekati 90% x 1.140 m2, setelah dikurangi pohon dan tiang warung makan, yaitu 1026 m2

5. Sisi Utara Masjid

Pada sisi utara juga digunakan untuk kuliner. Ketika dicek, banyak juga jama’ah yang menempati stand kuliner karena saking padatnya lokasi lain. Kira – kira 88% x 712 m2 digunakan jama’ah, yaitu sekitar 626,6 m2.

6. Halaman Pelataran Masjid

Lokasi pelataran boleh dikataan sebagai lokasi yang tidak hanya paling besar di dalam komplek masjid gedhe, namun juga termasuk yang padat jama’ah. Di lokasi ini terdapat panggung outdoor dan panggung, bahkan jama’ah rela duduk dibalik panggung dan di balik giant screen. Lokasi ini juga dekat dengan stand product muslim, serta akses ke kamar kecil. Melihat padatnya jama’ah, kira – kira jumlah jama’ah yang ada di lokasi ini adalah 96% x 2.129 m2 = 2.043,8 m2.

7. Halaman Timur Gapura / Gerbang Masjid

Lokasi parkir depan regol (gerbang masjid) merupakan lokasi yang cukup tanggung untuk menikmati muslim united. Kebanyakan jama’ah adalah mereka yang tidak dapat masuk ke halaman pelataran dan mereka yang sengaja ingin dekat dengan pintu keluar agar mudah mengambil kendaraan yang di parkir. Dari sisi kepadatan cukup padat, sekitar 92% x 561 m2 = 504,9 m2.

8. Sebaigan Alun – Alun Yogyakarta

Alun – alun utara juga merupakan tempat yang cukup nyaman juga untuk menyaksikan pembicara di dalam masjid, karena terdapat layar lebar di pinggir jalan alun – alun utara. Tingkat kepadatan sangat rendah, namun jama’ah leluasa untuk menikmati nyamannya udara malam, segarnya angin, dekat dengan tempat parkir motor, serta tempat yang senggang. Tentunya, bagi jama’ah yang bermaksud untuk menempati lokasi ini, jangan lupa jaket, alas/tikar, dan lotion anti nyamuk 🙂 Tidak semua lokasi di alun – alun di tempati jama’ah. Dari gambar yang kami tangkap, luasan yang di tempat jama’ah sekitar 30% x 13.623 m2, yaitu berkisar 4086.9 m2.

Kesimpulan

Dari analisis sederhana yang saya lakukan, kira – kira luasan efektif total yang digunakan jama’ah adalah
1. Ruang Utama = 829,6 m2.
2. Serambi dan Halaman Dalam = 2068,3 m2.
3. Halaman utara = 288,8 m2.
4. Sisi Selatan = 1026 m2.
5. Sisi Utara = 626,6 m2.
6. Pelataran = 2.043,8 m2.
7. Parkir Regol = 504,9 m2.
8. Alun – alun = 4086.9 m2.

Total luasan yang digunakan jama’ah adalah berkisar = 11.474,9 m2 .

Luas yang fantastis bukan? Mari kita lihat.

Jika satu meter luas persegi dapat digunakan 4 orang (masih nyaman tidak berdesakan), maka jumlah total jama’ah yang hadir di hari pertama Muslim United mencapai 45.899 orang.

Baiklah, mungkin angka ini terkesan sangat fantastis dan “HOAX”. Mari kita saksikan dilapangan.

Jika per meter persegi dihitung 2 orang / m2 (asumsi kepadatan lebih rendah dari yang terlihat), dan luasan dari lokasi alun – alun tidak dihitung (jelas ini lebih hoax karena sebagian alun – alun utara sisi barat dipakai jama’ah sampai pohon beringin) maka, total wilayah = 7388 m jama’ah muslim united mencapai 14.776 jama’ah. Masih tetap banyak. Kalau diambil rata- rata, maka akan di dapatkan angka rerata 30.338 orang. Dari jumlah ini tentu sangat fantastis, diluar prediksi panitia yang melihat hasil registrasi preserta via online sekitar 4000 orang. Penghitungan 2 orang per meter persegi, menurut saya rasa cukup relevan dengan jumlah jama’ah shalat jumat yang diukur di ruang utama. Ketika kami menghitung shaf per shaf, kira2 jama’ah masjid gedhe dapat mencapai 1500 orang bagian dalam saat jumatan (tidak berdempetan)

Saya akui data ini berdasarkan sampling dan tidak disurvei satu per satu yang sifatnya pendekatan. Tentu kalau melihat jumlah ini sangat menarik bukan? belasan ribu menanti nasehat dan semangat persatuan yang ditularkan oleh asatidz, seperti ustadz Oemar Mita, ustadz Bachtiar Natsir, Syaikh Ali Jabir, ustadz Salim A. Fillah, ustadz Felix, ustadz Hanan Attaki, dan ustadz yang lain nya. Kami kira, kalau Muslim United diperpanjang 1 hari lagi, menantikan tausyiah dari ustadz Adi Hidayat atau Ustadz Abdul Shomad, Takmir, Panitia, EO dan bahkan jama’ah akan rela gotong royong mempersiapkan kehadiran beliau. Yuk rame rame di mention dan di share ke beliau 🙂

Pada akhirnya kita relevan saja, secara kualitatif dan kuantitatif, sebagai takmir dan panitia MU saya akan sampaikan kepada publik, bahwa jamaah muslim united hari pertama saat malam hari, teritung mencapai lebih dari 15.000 orang. Mari kita semarakkan acara terakhir Muslim United hari ini, jika berhalangan maka bisa melihat streaming via YouTube. In syaa Allah ini menjadi bagian dari syiar dakwah kita semua.

Aqulu qauli hadza, wa astaghfirullahu li wa lakum walisairil muslimin wal muslimat, Fas taghfiruh innahu huwal Ghafurur Rahim.

Disusun oleh
Ridwan Wicaksono
Sekretaris Takmir Masjid Gedhe Kauman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *