Catatan Ceramah Takjil #2

Tema yang diangkat pada hari ke-2 ramadan ini yaitu “Ihsan” yang disampaikan oleh H. Ahmad Chudlori, Lc. Makna Ihsan menurut bahasa yaitu memberi manfaat dan kebaikan. Sedangkan menurut istilah, ada 2 yaitu (1) Memberi dan mengantarkan manfaat bagi orang lain, (2) Menyempurnakan amal.

Courtesy : palembang.tribunnews.com

Orang yang berbuat Ihsan atau kebaikan disebut Muhsin. Sebagai umat muslim, kita harus berbuat Ihsan dalam segala hal. Contoh pertama yaitu berbuat Ihsan terhadap orangtua yaitu dengan mendapat ridha orangtua. Seperti yang kita ketahui bahwa ridha Allah berada pada ridha orangtua.

Dulu pada zaman Rasulullah, ada sesorang yang datang kepada Nabi dan meminta izin untuk mengikuti perang. Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya apakah ia memiliki orang tua dan siapakah yang kini merawat mereka, orang tersebut menjawab bahwa tidak ada yang menjaga orangtuanya yang, lalu Rasulullah tidak memberikan izin kepada orang tersebut untuk mengikuti perang. Ia harus pulang dan merawat kedua orangtuanya.

Sikap Rasulullah yang melarang orang tersebut untuk meninggalkan orangtuanya memiliki pesan betapa pentingnya mendapatkan ridha orangtua. Berbuat Ihsan dalam perkara wajib, maka hukumnya wajib. Seperti berbakti kepada orangtua adalah wajib, maka Ihsan kepada orangtua itu wajib.

Contoh lain berbuat Ihsan pada hewan yang akan disembelih yaitu menyembelih dengan tidak menyakitinya. Salah satu cara agar hewan yang akan disembelih dengan tidak menyakiti hewan tersebut yaitu dengan menajamkan pisau yang akan digunakan dan tidak boleh menyembelih di depan hewan lain yang akan disembelih.

Untuk itu, seorang Muhsin (orang yang Ihsan) adalah seorang yang detail dan profesional dalam setiap kebaikan yang ia lakukan.

Disusun oleh: Nana Yuliana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *