Penyelenggara | : | Takmir Masjid Gedhe |
---|---|---|
Lokasi | : | Masjid Gedhe Kauman |
Kontak | : | masjidgedhekauman@gmail.com |
Website | : | https://mesjidgedhe.or.id |
Agenda | : | March 11, 2018 - March 13, 2018 |
Dalam pembangunan Islam membutuhkan kehahlian intelektual untuk memcari solusi krisis pemikiran yang diakibatkan perbedaan pendapat. Ikhtilaf / perbedaan pendapat dalam umat beragama dikarenakan pemikirannya yang bertujuan untuk membangun / menyadarkan dimensi keimanan dalam jiwa kaum muslimin terlalu jauh keterikatannya dengan arahan – arahan yang tidak benar dan pemahaman –pemahaman yang cenderung menyimpang, maka timbullah perbedaan pendapat. Dimensi keimanan sendiri adalah upaya untuk memahami islam secara benar dengan menghilangkan efek perbedaan pendapat. Perbedaan yang kuat akan melahirkan kegagalan umat dengan kehilangan pengaruh.
Allah mengingatakn agar kita tidak terjerumus dalam penyebab agama – agama terdahulu yang berpecah belah karena perbedaan pendapat, sehingga menjadi lemah. Janganlah menjadi seperti orang musyrik yang memecahbelah agama mereka menjadi beberapa golongan (syiah). Perbedaan pendapat adalah salahsatu penyebab perpecahan yang dapat menjauhan diri dari petunjuk kenabian. Umat terdahulu mengalami perpecahan bukan karena kekurangan pemahaman (ma’rifat) tetapi karena menggunakan ilmu untuk saling menyerang/ menantang.
Dalam surah Ali’imran : “Dan tidaklah ahli kitab berselisih pendapat kecuali datang ilmu, tapi mereka saling melampaui batas.” Apakah kita akan mewarisi kedurhakaannya ataukah ilmunya? Perpecahan dalam agama yang disebabkan sikap perselisihan diantara para ahli kitab, menyebabkan mereka jatuh dalam kebinasaan sehingga agama mereka lenyap. Dan kisah mereka menjadi pelajaran untuk pewaris kitab dan kenabian.
Dalam Q.S Hud Allah menjelaskan : “Kala Allah menghendaki, Allah akan menjadikan umat bersatu, meski berselisih pendapat.”
Adabul Ikhtilaf (Etika Berbeda Pendapat) ada 3 :
1. Penjelasan Hakekat Ikhtilaf
Ikhtilaf adalah cara pandang yang berbeda dengan orang lain dalam ucapan maupun kondisi. Meskipun Berbeda, tidak seharusnya bermusuhan.Bahkan dalam kebanyakan kasus pertentangan/ permusuhan berawal dari ucapan (beda pendapat).
Ikhtilaf = perbedaan ucapan, pandangan, sikap.
2. Al Jadal (Ilmu Perdebatan)
3. Assyaqaq adalah pertentangan (ikhtilaf yang parah) yang dapat menyebabkan perpecahan
Allah menciptakan manusia dengan akal, indra dan kemampuan yang berbeda – beda disamping perbedaan bahasa, warna kulit, juga presepsi / cara berfikir dan semua itu menyebabkan perbedaan pandangan dan hukum atau kesimpulan. Apabila semua perbedaan adalah salahsatu tanda kekuasaan Allah, maka perbedaan akal / cara pandang / pemikiran juga merupakan tanda – tanda kebesaran Allah. Walaupun Allah mampu membuat semua manusia itu sama.
Perbedaan pendapat yang terjadi di umat terdahulu (salafi) adalah perbedaan yang tidak melampaui batas justru perbedaanya dibatasi serta dihisasi dengan adab – adab yang baik, maka ini merupakan hal positif yang harus dijadikan pelajaran. Manfaat ikhtilaf yang positif yaitu Jika dalam perbedaan masih dalam koridor adab dan etika yang baik maka terdapat hal positif yang dapat diambil. Jika niatnya itu benar / ikhlas maka ikhtilaf itu hanyalah sebatas cara pandang dalam penglihatan dalil, semisal ru’yat dan hisab. Bila dilatarbelakangi niat yang benar dan dalam batasan sebagai olahraga berfikir karena pandangannya dapat beranekaragam. Pandangan 1 dengan yang lain dapat saling melengkapi. Dengan terbukanya ruang untuk berfikir semua hal dan kemungkinan dapat dimusyawarahkan. Justru dengan adanya perbedaan akan melahirkan banyak piihan – pilihan alternative tentang ide peyelesaian.
Sejarah perbedaan pendapat : melakukan ikhtilaf pada zaman nabi itu sulit, karena adanya pemutus, yaitu nabi. Mereka bertanya kepada nabi, jika mengalami perbedaan pendapat. Namun, dikarenakan jarak yang jauh dari rasul maka terjadi ikhtilaf diluar madinah, sehingga terjadi ikhtiaf dalam menafsirkan ayat – ayat alquran, sabda juga sunnah rasul. Tetapi jika mereka datang menanyakan kepada rasaul selesailah masalah.