Sawo kecik, Kanthil dan Tanjung

Pada konsep filsafat Jawa setiap benda yang ada di sekitar sebuah bangunan maka akan mempunyai makna tersendiri, termasuk pepohonan yang ditanam di sekitar bangunan.

Di Masjid Gedhe, pada dasarnya hanya ada 3 macam tumbuhan yang secara resmi ditanam untuk melengkapi konsep filosofi  Masjid  Gedhe yaitu Pohon kanthil, sawo kecik dan tanjung.

Dalam tradisi dan budaya jawa, ke tiga pohon tersebut mempunyai makna filosofi yang dalam yang merupakan bagian dari ajaran-ajaran dalam agama Islam.

Sawo kecik (manilkara kauki)adalah salah satu pohon yang selalu ada di hampir semua bangunan milik Kraton di Jawa.

Mengandung arti filosofi “sarwa becik”, yang dalam Bahasa Indonesia berarti serba baik atau hal-hal yang baik. Sebuah simbol dan harapan serta pelajaran bahwa setiap manusia harus dapat mengambil dan  menyebarkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupannya.

Pohon ini ditanam di sekitar halaman Masjid mengandung makna bahwa setiap muslim harus bisa mengambil dan mengejawantahkan semua ajaran Islam yang semuanya baik bagi manusia, sehingga setelah menghadap Allah dan mendapatkan pelajaran di masjid akan berubah menjadi manusa yang lebih baik lagi sebagai mana konsep rahmatan lil ‘alamiin.

Pohon Kanthil atau cempaka atau dalam bahasa latin Magnolia champaca yang ditanam di depan masjid mengandung makna bahwa setiap kaum muslim harus menambatkan hatinya di Masjid, karena masjid adalah tempat beribadah dimana kita berserah diri pada Allah.

Kanthil dari kata ”kemanthil” mengandung makna dan harapan pada umat Islam agar setelah memperbaiki pola hidupnya seperti ajaran Islam maka akan semakin suka ke masjid dan semakin teguh keimanannya. Hal ini sesuai dengan adanya sebuah hadits bahwa salah satu golongan yang mendapatkan perlindungan dari Allah adalah laki-laki yang hatinya selalu terpaut (kemanthil-manthil. Jw) dengan Masjid.

Pohon Tanjung atau Mimusops elengi , yang ditanam di halaman Masjid mengandung makna hanya ajaran Allah yang haris dijunjung tinggi dan Nabi Muhammadlah yang pantas disanjung. Tanjung berasal dari kata “junjung dan sanjung” dalam hal ini mengandung arti bahwa kita harus selalu menyanjung Allah dengan dzikir dan menjunjung tinggi ajaran Muhammad .

Secara singkat ketiga pohon tersebut mempunyai makna yang luhur seperti ajaran Islam bahwa Allah akan meninggikan  (njunjung. Jw) derajat orang –orang yang hatinya tertambat (kemanthil. Jw) di Masjid karena dia akan bertingkah laku atau berahlak baik (sarwa becik. Jw)

 

 

Pikiran Untuk “Sawo kecik, Kanthil dan Tanjung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *