Mustaka Masjid Gedhe

Tidak seperti puncak atap masjid lain yang berbentuk kubah yang merupakan ciri bangunan Timur Tengah, maka puncak Masjid Gedhe tidak disebut dengan kubah melainkan “Mustaka” yang berarti “kepala”. Mustaka Masjid Gedhe berbentuk sebuah “gada” yang berdiri tegak. Dalam terminologi jawa, gada adalah senjata pamungkas untuk mengalahkan musuh. Dalam cerita pewayangan semua ksatriya selalu bersenjatakan gada […]

Tajuk Lambang Teplok

  Dalam tradisi bangunan kraton konsep dan bentuk atap hampir selalu sama yaitu berbentuk limasan  bersusun tiga. Atap seperti ini biasa disebut dengan “Tajuk , Lambang , Teplok” yang bermakna lampu penerang yang menempel atau tergantung di dinding. Tajuk Lambang Teplok adalah sebuah filosofi jawa yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam  yaitu “hakekat, syariat dan ma’rifat”. Sebuah makna yang menggambarkan proses […]

Pawestren Masjid Gedhe

  Pawestren berasal dari kata “pawestri” yang artinya adalah wanita. Pawestren  adalah salah satu ruangan yang ada di Masjid Gedhe yang terletak di sisi selatan ruangan utama Masjid Gedhe. Pawestren adalah ruangan yang dibuat khusus oleh Sultan HB I untuk para wanita yang ingin mengikuti jamaah sholat Jum’at di Masjid Gedhe, sehingga ruangan ini tidak dibuka […]

Pabongan

Pabongan adalah salah satu tempat  yang terletak di sisi utara halaman Masjid Gedhe Kauman. Pabongan berasal dari kata “obong”. Pabongan tempat untuk obong-obong yang berarti dapur. Pabongan adalah sebuah tempat yang berfungsi sebagai dapur bagi abdi dalem Kraton yang bertugas mengelola Masjid Gedhe Kauman. Selain itu juga sebagai tempat untuk mempersiapkan logistik atau keperluan makan […]

Prasasti Peletakan Batu Pertama Masjid Gedhe Kauman

Pembangunan Masjid Gedhe Kauman ditandai dengan peletakan batu pertama pada hari Ahad 6 Robi’ul akhir tahun 1188 seperti yang tertulis pada prasasti yang terletak di samping kanan pintu utama Masjid Gedhe Kauman. اَوَّلُ بِنَاءِهَذَالْمَسْجِدِ فِى يَوْمِ الْاَحَدِ شَهْرُسِتَّتِ مِنْ شَهْرِرَبِعُ الْاَ حِرِهِجْرَةُ النُّبُوَةِ الْمُشَرِفَةِ 1188 اَسْعَدَ كُمُ اللهُ وَاَيَانَا بِمَخْضِ فَضْلِهِ وَكَرَمِهَ Awwalu binaai hadzal […]

Robohnya Serambi Masjid Gedhe

Pada tahun 1867 di Jogjakarta terjadi gempabumi yang cukup dahsyat, yang mengakibatkan runtuhnya bangunan Serambi Masjid Gedhe, dan bahkan juga membawa korban jiwa yaitu Kyai Pengulu yang menjabat pada saat itu. Peristiwa LINDU atau gempabumi itu tercatat pada prasasti yang  terdapat di atas pintu Pabongan  dan di atas pintu Pawestren yaitu pada hari Senin Wage, […]

Sejarah Singkat Masjid Gedhe Kauman

Mesjid Gedhe Jogjakarta merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan dengan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, yang didirikan oleh Ngarsa Dalem Sampean Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwana  Senopati ing Ngalogo Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah ing Ngayogyokarto Hadiningrat (HB I). Ketika membicarakan sejarah Masjid Gedhe maka juga tidak bisa lepas dari adanya Kraton, demikian juga ketika membicarakan […]

Cublak-cublak suweng

Para wali atau ulama di Jawa selalu memberikan wejangan kepada masyarakat melalui tembang atau symbol-simbol agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jawa. Mungkin dikarenakan tidak berhasilnya proses kaderisasi dikalangan ulama jaman dahulu sehingga pada akhirnya ajaran-ajaran yang bernilai dakwah itu menjadi luntur karena masyarakat hanya menjadikannya sebuah tembang belaka tanpa mengetahui makna yang sesungguhnya terkandung […]

Sawo kecik, Kanthil dan Tanjung

Pada konsep filsafat Jawa setiap benda yang ada di sekitar sebuah bangunan maka akan mempunyai makna tersendiri, termasuk pepohonan yang ditanam di sekitar bangunan. Di Masjid Gedhe, pada dasarnya hanya ada 3 macam tumbuhan yang secara resmi ditanam untuk melengkapi konsep filosofi  Masjid  Gedhe yaitu Pohon kanthil, sawo kecik dan tanjung. Dalam tradisi dan budaya jawa, […]

Maksura, Mihrab, Mimbar Khutbah

Di dalam ruangan utama Masjid Gedhe hanya ada tiga benda yang dihiasi warna yaitu dengan warna emas, dan  selain ketiga benda tersebut maka seluruh benda di dalam ruang utama tidak diwarnai sehingga hanya ada warna alami kayu  yang digunakan. Ketiga benda tersebut adalah Maksura, Mihrab dan Mimbar Khutbah. Maksura Maksura adalah tempat khusus untuk Sri […]

Perbaikan Masjid Gedhe

Pada tahun 1933 atas prakarsa Sri Sultan Hamengku Buwana VIII, lantai serambi masjid yang tadinya dari batu kali diganti dengan tegel kembangan yang indah. Selain itu pula diadakan penggantuian atap masjid, dari sirap diganti dengan seng wiron yang tebal dan lebih kuat. Pada tahun 1936 atas prakarsa Sultan Hamengku Buwana VIII pula diadakan pergantian lantai […]

Putri Mirong

Putri mirong adalah salah satu bentuk ukiran yang diciptakan oleh seorang abdi kraton yang bernama Citrasoma. Bangunan yang terdapat ukiran Putri mirong adalah bangunan dimana Sri Sultan sebagai Raja berkenan duduk di tempat tersebut, sehingga di Masjid Gedhe ada dua tempat yang dihiasi dengan ukiran Putri Mirong yaitu di Serambi Masjid dan Maksura karena dua […]